Pilih Buku Serial Ngaji Ramadhan 1445 H
Pilih buku mana yang menarik untuk dikupas selama Ramadhan
Salah satu tradisi baik yang tumbuh di dunia Islam adalah pengkhususan bulan Ramadhan untuk mengkaji dan mengupas satu karya secara utuh selama satu bulan penuh untuk menghidupkan bulan suci Ramadhan. Mengikuti tradisi baik tersebut, selama bulan Ramadhan nanti, insyaallah saya akan mengulas satu buku ringkas dalam bentuk serial tulisan di blog ini. Serialnya tidak panjang, hanya terdiri dari beberapa judul saja, agar bisa selesai selama bulan Ramadhan. Untuk menghemat waktu dan space, buku yang akan dikupas tidak dibahas kata per kata, tetapi hanya poin-poin pilihan yang saya anggap penting saja. Tentu saja tema bukunya adalah irisan antara sains dan teologi Islam, sebagaimana tulisan-tulisan lain di blog ini.
Pertanyaannya: apa buku yang menarik untuk dikupas? Tentu saja sangat banyak. Tapi, mengingat durasi penulisan yang hanya satu bulan, pilihan buku pun mengerucut ke beberapa judul saja yang tak terlalu tebal halamannya. Hanya saja, tetap tidak mudah bagi saya untuk memilih karena judul-judul yang menjadi kandidat sama-sama menarik bagi saya. Karenanya, saya membuka opsi bagi pembaca blog ini untuk memilih satu di antara judul-judul berikut.
“Al-Intibahat al-mufidah fi al-isytibahat al-jadidah” (diterjemahkan sebagai “Answer to Modernism”) oleh Mawlana Ashraf ‘Ali Thahanawi
Buku ini ditulis seorang ulama’ India di sekitar awal abad ke-20 sebagai respon atas munculnya tantangan intelektual terhadap prinsip-prinsip keimanan Islam. Di tengah cengkraman kolonialisme Britania Raya dan perkembangan sains modern di Barat, sebagian kalangan modernis Muslim banyak mengkritik ajaran-ajaran inti agama yang dianggap bertentangan dengan sains atau modernisme, seperti mu'jizat, hal-hal ghaib seperti jin atau malaikat, sampai hari kebangkitan. Mawlana Ashraf ‘Ali mampu merespons kritik-kritik tersebut dengan menghadirkan kembali saripati kaidah-kaidah rasional yang dipegang para teolog Muslim untuk membuktikan pokok-pokok keimanan Islam yang masih sangat relevan di zaman ini untuk memandu kita menempatkan agama dan sains modern sebagaimana mestinya.
“Can science explain everything?” oleh Prof. John Lennox
Ditulis oleh matematikawan University of Oxford dan seorang penganut Kristiani taat, buku ini menghadirkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kunci tentang relasi sains dan agama di era modern ini. Di era di mana sains dianggap mampu menjelaskan segalanya dan agama dianggap kehilangan relevansinya, Prof. Lennox mampu merespon berbagai miskonsepsi tentang sains maupun agama. Meskipun dilihat dari kacamata seorang Kristiani, yang tentu saja memiliki pandangan yang tak sepenuhnya sama dengan Muslim, ada banyak poin-poin penting yang juga relevan bagi Muslim, khususnya mereka yang berkecimpung di bidang sains dan teknologi.
“The Provenance of Man, a Sunni Apologetic of the Original Creation of Ādam” oleh Tahseen Khan
Salah satu yang sering dianggap sebagai "titik tengkar” utama antara teori evolusi dan Islam adalah persoalan penciptaan Nabi Adam ‘alayhissalam: apakah beliau tercipta dari proses natural layaknya spesies lain atau melalui penciptaan khusus di luar proses natural? Sebagian ilmuwan Muslim menganggap bahwa teks wahyu tidak secara eksplisit mengindikasikan penciptaan istimewa Nabi Adam sehingga sah-sah saja mempercayai adanya proses natural di balik terciptanya Nabi Adam. Buku ini hendak merespon pandangan tersebut dengan membuktikan secara rasional mungkinnya Nabi Adam diciptakan tanpa orangtua dan adanya bukti tekstual tak terbantahkan (qath'i) yang mengafirmasi terciptanya Nabi Adam tanpa orangtua.
Para pembaca bisa memilih satu di antara 3 judul di atas di poling di bawah ini yang akan dibuka selama 3 hari sejak penerbitan tulisan ini. Selamat memilih!